Saat ini, banyak bahan kimia yang
digunakan dalam proses pengolahan makanan. Bahan kimia makanantersebut
ditambahkan untuk tujuan meningkatkan citarasa, menambah ketahanan, maupun
memberi efek warna yang menarik pada makanan yang dibuat. Selain itu, bahan
kimia yang ditambahkan pada bahan makanan juga dapat menghambat kerusakan
makanan yang diakibatkan oleh bakteri dan sejenisnya.
Bahan kimia makanan yang banyak
ditambahkan pada makanan, memang sebagiannya merupakan bahan yang masih
ditoleransi penggunaannya, tapi sebagian lagi benar-benar merupakan bahan kimia
berbahaya yang tidak seharusnya dikonsumsi.
10
Bahan Kimia Berbahaya untuk Makanan
Kita pasti ingat beberapa waktu yang
lalu masyarakat dihebohkan dengan beredarnya formalin dan boraks yang merupakan
bahan kimia beracun, digunakan sebagai campuran makanan. Kedua bahan tersebut
adalah sebagian dari bahan kimia yang merusak kesehatan. Masih ada bahan
kimia makanan lain yang memiliki tingkat bahaya setara, apalagi jika
dikonsumsi secara terus-menerus.
Efek yang ditimbulkan bahan-bahan
tersebut bisa sangat mengerikan, mulai dari pemicu kanker, kelainan
genetik, cacat bawaan lahir saat dikonsumsi ibu hamil, melemahnya kinerja otak
dan syaraf, dan masih banyak lagi efek buruk lainnya. Berikut ini adalah 10
bahan kimia berbahaya yang sering ditemukan dalam makanan.
1. Bahan Kimia Makanan - Sakarin
(Saccharin)
Sakarin dikenal sebagai bahan pemanis
buatan yang mampu menghasilkan sensasi rasa manis hingga 550 kali gula biasa.
Bentuknya berupa bubuk putih tanpa bau. Sakarin banyak digunakan sebagai
campuran makanan pengganti gula karena harganya yang jauh lebih ekonomis.
Biasanya digunakan dalamindustri kue dan minuman.
Sakarin yang mengendap dalam ginjal
memicu pertumbuhan kanker mukosa kandung kemih. Para pakar epidemiolog dan
kesehatan tidak merekomendasikan panggunaan sakarin untuk makanan dan minuman
konsumsi karena terbukti membahayakan kesehatan.
Miris rasanya jika penulis melihat
anak-anak jajan di pinggir jalan atau di depan sekolahnya, sementara tidak ada
satupun yang bisa memastikan bahwa setiapa makanan dan minuman yang mereka
makan tersebut memiliki jaminan kesehatan.
2. Bahan Kimia Makanan - Siklamat
(Cyclamate)
Siklamat juga digunakan sebagai
campuran makanan-minuman untuk memberi sensasi rasa manis. Kadarnya lebih
rendah dibanding sakarin. Kira-kira, 30 kali manis gula biasa. Penggunaan dalam
jumlah lebih banyak bisa menimbulkan rasa getir. Itu sebabnya siklamat kalah
populer dibanding sakarin.
Siklamat secara sembrono digunakan
dalam industri makanan-minuman, padahal siklamat bisa mengakibatkan pecahnya
sel kromoson dalam medium biakan sel leukosit. Di beberapa negaramaju,
penggunaan siklamat telah dilarang. Di Indonesia, penggunaan bahan ini
masih ditemukan secara illegal.
3. Bahan Kimia Makanan - Nitrosamin
Nitrosamin adalah bahan kimia yang
digunakan untuk memberi aroma khas sosis, keju, kornet, ham, dan dendeng
olahan. Kadang-kadang digunakan pula untuk mempertahankan warna asli daging.
Bentuknya seperti garam, berupa
kristal atau bongkahan tidak berbau, warnanya agak kekuning-kuningan.
Nitrosamin terbukti bersifat karsinogen, menyebabkan kanker dengan mengubahDNA tubuh
dan mengganggu proses metabolisme. Karsinogenik juga mengendap dalam paru-paru
dan memicu timbulnya kanker.
4. Bahan kimia makanan - Monosodium
Glutamat (MSG)
Monosodium glutamat lebih kita kenal
dengan sebutan vetsin atau penyedap rasa. Hampir semua makanan menggunakan bahan
ini untuk meningkatkan cita rasanya. Padahal, vetsin memiliki efek degenerasi
dan nekrosi sel-sel neuron, sel-sel syaraf lapisan dalam retina, bahkan
menyebabkan mutasi sel, dan mengakibatkan kanker kolon dan hati.
Vetsin yang mengendap dalam ginjal juga
meningkatkan resiko kanker ginjal, kanker otak, dan merusak jaringan lemak.
Untuk itu, sebaiknya hindari penggunaan vetsin pada setiap makanan yang Ana
buat untuk mengurangi dampak negatif yang ditimbulkannya.
5. Bahan kimia makanan - Rhodamin B
Rhodamin B berupa serbuk kristal
berwarna merah keunguan, dan ketika dilarutkan dalam air akan berubah merah
berpendar yang membangkitkan selera. Zat ini sangat berbahaya bagi tubuh jika
terhirup. Kulit pun bisa mengalami iritasi. Bahkan, bisa menyebabkan gangguan
pencernaan berupa iritasi lambung, dan kanker hati.
Rhodamin B merupakan bahan pewarna
sintetis dalam industri tekstil dan kertas, yang secara illegal digunakan untuk
pewarna makanan. Makanan yang menggunakan bahan ini bisa dikenali dari warna
merah mencolok yang tidak wajar, banyak terdapat titik-titik warna karena tidak
homogen. Biasanya digunakan pada industri kerupuk, terasi, dan makanan kecil
untuk anak-anak.
6. Bahan Kimia Makanan - Metanil
Yellow
Jika Rhodamin B adalah pemberi warna
merah, maka Metanil Yellow adalah pemberi warna kuning. Keduanya sama-sama
bahan pewarna sintetis yang digunakan untuk industri tekstil dan cat. Bentuknya
bisa berupa serbuk, bisa pula berupa padatan.
Tingkat bahayanya sama dengan Rhodamin
B. Adapun bahan kimia ini biasanya digunakan secara illegal pada industri mie,
kerupuk dan jajanan berwarna kuning mencolok.
7. Bahan Kimia Makanan - Formalin
Formalin merupakan bahan kimia dalam
industri kayu lapis, dan digunakan sebagai bahan disinfektan pada rumah sakit.
Formalin digunakan secara illegal untuk bahan pengawet. Mie basah yang diberi
formalin bisa awet berhari-hari tanpa disimpan dalam lemari pendingin. Tahu
berformalin tidak rusak hingga 4-5 hari. Ikan dan daging tidak membusuk dalam 3
hari.
Zat ini sangat berbahaya jika sampai
tertelan. Kulit yang terkena formalin akan terasa terbakar, bahkan menyebabkan
pendarahan. Di dalam tubuh, formalin bisa menyebabkan kerusakan hati, jantung,
otak, limfa, dan sistem syaraf pusat.
8. Bahan Kimia Makanan - Boraks
Boraks adalah bahan pengawet kayu dan
antiseptik pengontrol kecoa. Fungsinya hampir sama dengan pestisida. Boraks
berbentuk serbuk kristal putih tanpa bau dan mudah larut dalam air.
Boraks digunakan secara illegal dalam
industri makanan bakso dan kerupuk, karena mampu memberi efek bagus pada
tekstur makanan. Bakso dengan boraks menjadi kenyal, renyah, dan tahan lama.
Kerupuk dengan boraks pun lebih renyah dan empuk.
Padahal, boraks adalah bahan pembersih
dan pengawet kayu, dengan fungsi antiseptik. Boraks bisa menyebabkan gangguan
otak, hati, lemak, dan ginjal. Dalam jumlah besar, boraks bisa mematikan, koma,
depresi, kerusakan ginjal, dan kematian.
9. Bahan Kimia Makanan - Acrylamide
Acrylamide adalah zat kimia yang
terdapat pada makanan panggang seperti serealia, roti crackers, dan sebagainya,
dan merupakan produk sampingan karbohidrat yang diolah dengan temperatur
tinggi. Zat ini juga tidak baik untuk kesehatan karena memiliki hubungan erat
dengan kolesterol.
10. Bahan Kimia Makanan -
Bisphenol A (BPA)
Bisphenol A adalah zat kimia yang
terdapat pada plastik penyimpan makanan. Zat tersebut bisa bocor dan meresap ke
dalam makanan, kemudian dikonsumsi manusia. Zat ini meningkatkan risiko kanker
payudara.
Perkembangan Pemakaian Bahan Kimia
Makanan
Selain 10 bahan kimia makanan yang
berbahaya, dewasa ini semakin banyak kekhawatiran yang disebabkan oleh
pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang hanya mencari untung saja. Banyak
pedagang jajanan yang tidak mementingkan apa yang akan konsumen dapat, mereka
hanya memikirkan bagaimana caranya jajanan laku dan menghasilkan untung
berlipat.
Sebagaimana contoh, baru-baru ini
ditemukan jajanan-jajanan, seperti nugget yang dibuat dari bahan ayam tiren
atau bangkai ikan. Sungguh perbuatan tidak beradab, bukan? Untuk itu, hendaknya
kita waspada dengan aneka jajanan yang kita makan.
Penjualan bahan kimia makanan yang
relatif murah, membuat para pedagang makanan tidak segan membeli bahan kimia
tersebut. Kebanyakan dari mereka tidak mengerti dosis dan bahaya dari bahan
kimia tersebut apabila digunakan tidak sesuai dengan takarannya.
Mereka hanya mementingkan keawetan
atau kecantikan makanan tersebut, sehingga laris di pasaran dan mendapatkan
untung yang besar. Mereka tidak tahu akibat dari pemakaian bahan kimia tersebut
yang tidak sesuai dengan dosisnya.
Seperti yang sudah dijelaskan tersebut
di atas, banyak akibat yang ditimbulkan oleh pemakaian bahan kimia yang tidak
sesuai dengan dosisnya. Untuk itu, jajanan makanan yang dijual di jalan,
terutama di sekolah, perlu diperhatikan.
Anda yang mempunyai anak yang masih
bersekolah, perlu diperhatikan makanan yang dibelinya. Karena apabila anak Anda
sering membeli makanan yang mengandung bahan kimia tersebut, akibatnya akan
terserang penyakit yang dijelaskan di atas.
Tentunya Anda tidak mengharapkan
seperti itu, bukan. Untuk itu, Anda perlu mensiasati agar anak Anda tidak jajan
makanan sembarang. Anda dapat membekali anak Anda dengan makanan atau cemilan
yang Anda buat di rumah, sehingga anak Anda tidak jajan di sekolahnya.
Selain itu, Anda dapat memberikan
pengertian pada anak Anda tentang bahaya jajan sembarangan dan selalu waspada
apabila akan membeli makanan.
Demikian penjelasan mengenai bahan
kimia makanan. Semoga informasi yang diberikan dapat menambah wawasan Anda dan
bermanfaat bagi kesehatan Anda dan keluarga. Selamat mencoba.