Zat Pewarna Makanan
- Pengertian pewarna makanan
Salah satu
zat aditif yang saat ini menjadi perhatian perhatian adalah zat pewarna
makanan. Zat ini memang sengaja ditambahkan kedalam makanan atau minuman.
Selain menambah selera juga untuk memberikan kesan bahwa makanan atau minuman
tersebut sedap dipandang dan nikmat dikonsumi, khususnya bagi anak-anak yang
memang senang dengan makanan yang berwarna-warni.
Bahan
pewarna secara sederhana dapat didefinisikan sebagai suatu benda berwarna yang memiliki afinitas kimia terhadap
benda yang diwarnainya. Bahan pewarna pada umumnya memiliki bentuk cair dan larut di air.
Pada berbagai situasi, proses pewarnaan menggunakan mordant untuk meningkatkan
kemampuan menempel bahan pewarna. Bahan pewarna dan pigmen terlihat
berwarna karena mereka menyerap panjang gelombang tertentu dari cahaya.
Berlawanan dengan bahan pewarna, pigmen pada umumnya tidak dapat larut, dan
tidak memiliki afinitas terhadap substrat.
Pewarna
makanan merupakan benda berwarna yang memiliki afinitas kimia terhadap makanan
yang di warnainya. Tujuan pemberian warna dimaksudkan agar makanan terlihat
lebih berwarna sehingga, menarik perhatian konsumen.
Bahan pewarna umumnya berwujud cair dan bubuk yang larut di air. Pewarna
makanan dapat berupa pewarna jenis direct, mordant dan vat, dan penggunaannya
secara ketat dikontrol hukum.
Pewarna
telah digunakan selama lebih dari 5000 tahun. Bahan pewarna dapat diperoleh
dari hewan,
tumbuhan,
atau mineral.
Pewarna yang diperoleh dari bahan-bahan ini tidak memerlukan proses pengolahan
yang rumit. Sampai sejauh ini, sumber utama bahan pewarna adalah tumbuhan,
khususnya akar-akaran,
beri-berian, kulit kayu,
daun, dan kayu. Sebagian dari
pewarna ini digunakan dalam skala komersil.
- Peran dan pengguanan zat Pewarna
Hal yang
terpenting dalam pewarna makanan adalah kualitas, bau, rasa, dan tekstur yang
dihasilkan. Adapun sebuah observasi menurut Hall, (1958), adalah sebagai
berikut:
- Warna merupakan penilaian yang ditujukan pada kesukaan konsumen, walaupun rasa bukan merupakan pilihan pertama
- Warana memberikan pengaruh yang besar tidak hanya pada kemampuan identifikasi konsumen dari rasa saja tetapi juga sebuah penilaian dari kekuatan dan kualitas
Pengguanaan
pewarna makanan dalam produk produksi penyajian member peranan penting dan
menyediakan fungsi yang signifikan. Pewarna yang digunakan:
- Membantu dalam mengkaya variasi warna dalam perubahan selama proses dan penyimpanan
- Member keindahan warna untuk member penilaian tentang rasa
- Membantu penyajian untuk identifikasi karakter makanan yang diinginkan
Adapun
data para konsumen yang mengkonsumsi 99% usia lebih dari 2 tahun yang
mengkonsumsi 1 atau lebih makanan yang mengandung zat tambahan selama 14
hari.
- Pewarna Makanan Yang Aman Untuk Dikonsumsi
Macam –
macam zat pewarna secara garis besar, berdasarkan sumbernya dikenal dua jenis
zat pewarna yang termasuk dalam golongan bahan tambahan pangan yaitu :
- Pewarna Alami
Pewarna
alami merupakan warna yang diperoleh dari bahan alami, baik nabati, hewani
ataupun mineral. Secara kuantitas, dibutuhkan zat pewarna alami yang lebih
banyak daripada zat pewarna sintetis untuk menghasilkan tingkat pewarnaan yang
sama. Pada kondisi tersebut, dapat terjadi perubahan yang tidak terduga pada
tekstur dan aroma makanan. Zat pewarna alami juga menghasilkan karakteristik
warna yang lebih pudar dan kurang stabil bila dibandingkan dengan zat pewarna
sintetis. Oleh karena itu zat ini tidak dapat digunakan sesering zat pewarna
sintetis.
Beberapa
pewarna alami yang telah banyak dikenal masyarakat misalnya adalah daun suji
untuk membuat warna hijau, kunyit untuk warna kuning, daun jati untuk warna
merah, dan gula merah untuk warna coklat. Zat pewarna alami ini lebih aman
digunakan daripada zat pewarna sintetis. Pewarna alami yang sering digunakan
sebagai pewarna makanan adalah sebagai berikut :
1.
Antosianin, pewarna ini memberikan
pengaruh warna oranye, merah dan biru. Warna ini secara alami tedapat pada buah
anggur, strawberry, apel, dan bunga. Betasianin dan Betaxantin, termasuk
pewarna nabati yang diperoleh dari marga tanaman centrospermae, diantaranya
bit dan bougenvil yang memberikan tampilan warna kuning dan merah.
2.
Karotenoid, dapat memberi warna
kuning, merah dan oranye.
3.
Klorofil, zat warna hijau yang
terdapat dalam daun, permukaan batang tanaman, dan kulit buah-buahan.
4.
Karamel, adalah cairan atau serbuk
berwarna coklat gelap yang diperoleh dari pemanasan karbohidrat secara
terkontrol yaitu dektrosa, laktosa, sirup malt.
5. Kurkumin, merupakan zat warna alami yang
diperoleh dari tanaman kunyit.
2. Pewarna
Buatan
Pewarna digunakan produsen untuk memberikan penampilan yang
menarik pada hasil produksi mereka melalui penggunaan bahan–bahan tambahan
kimiawi untuk makanan (BTM) atau Food Additives. Dalam menggunakan bahan
pewarna sintetik / buatan , produsen harus memperhatikan batas maksimum
penggunaannya pada makanan , agar bahan pewarna makanan tersebut tidak
berbahaya bagi tubuh .
Batas Maksimun Penggunaan pewarna sintetik yang dizinkan seperti Pancrew 4 R : 300mg/Kg bahan makanan, tatrazin, brilliant blue dan sunset yellow : 100mg/Kg bahan makanan. Pewarna buatan untuk makanan diperoleh melalui proses sentesis kimia buatan yang mengandalkan bahan-bahan kimia / dari bahan yang mengandung pewarna alami melalui ekstraksi secara kimiawi . Contoh :
Batas Maksimun Penggunaan pewarna sintetik yang dizinkan seperti Pancrew 4 R : 300mg/Kg bahan makanan, tatrazin, brilliant blue dan sunset yellow : 100mg/Kg bahan makanan. Pewarna buatan untuk makanan diperoleh melalui proses sentesis kimia buatan yang mengandalkan bahan-bahan kimia / dari bahan yang mengandung pewarna alami melalui ekstraksi secara kimiawi . Contoh :
NO NAMA ZAT FUNGSI TERDAPAT PADA MAKANAN KODE
1 Tartrazine Memberi warna kuning Minuman,es krim,permen,sereal E102/FD&C Yellow No.5
2 Sunset yellow FCF Memberi warna orange Sereal,roti,permen,minuman,&es krim E110/FD&C Yellow No.6
3 Eritrosin Memberi warna merah Permen,produk susu,makanan ringan E127/FD&C Red No.3
4 Allura Red AC Memberi warna orange-merah Permen,pudding,produk susu, & minuman E129/FD&C No.40
5 Fast Green FCF Memberi warna hijau Minuman,pudding,es krim, & produk susu
6 Brilliant Blue FCF Memberi warna biru Produk susu,permen & minuman E133/FD&C Blue No.1
7 Quinoline Yellow Memberi warna kuning kehijauan Es , permen E104
8 Orange GCN Memberi warna orange Keju , mentega E111
9 Indigo Carmine Memberi warna biru-hijau Minuman E132
10 Carmoisine Memberi warna merah Permen lunak , jeli , selai saus , susu , kue E122
11 Annato Memberi warna merah Makanan , minuman segar E129/FD&3 No.40
TARTRAZINE/KUNING FAST GREEN FCF/HIJAU BRILLIANT BLUE/BIRU
1 Tartrazine Memberi warna kuning Minuman,es krim,permen,sereal E102/FD&C Yellow No.5
2 Sunset yellow FCF Memberi warna orange Sereal,roti,permen,minuman,&es krim E110/FD&C Yellow No.6
3 Eritrosin Memberi warna merah Permen,produk susu,makanan ringan E127/FD&C Red No.3
4 Allura Red AC Memberi warna orange-merah Permen,pudding,produk susu, & minuman E129/FD&C No.40
5 Fast Green FCF Memberi warna hijau Minuman,pudding,es krim, & produk susu
6 Brilliant Blue FCF Memberi warna biru Produk susu,permen & minuman E133/FD&C Blue No.1
7 Quinoline Yellow Memberi warna kuning kehijauan Es , permen E104
8 Orange GCN Memberi warna orange Keju , mentega E111
9 Indigo Carmine Memberi warna biru-hijau Minuman E132
10 Carmoisine Memberi warna merah Permen lunak , jeli , selai saus , susu , kue E122
11 Annato Memberi warna merah Makanan , minuman segar E129/FD&3 No.40
TARTRAZINE/KUNING FAST GREEN FCF/HIJAU BRILLIANT BLUE/BIRU
- Fungsi Bahan Warna Pada Makanan
1.
Zat aditif pewarna digunakan dalam
makanan untuk tujuan :
2.
Menambah daya tarik dan meningkatkan
selera makan
3.
Untuk memberi kesan menarik bagi
konsumen
4.
Menyeragamkan warna makanan dan
membuat identitas produk pangan.
Untuk
menstabilkan warna atau untuk memperbaiki variasi alami warna. Dalam hal ini
penambahan warna bertujuan untuk untuk menutupi kualitas yang rendah dari suatu
produk sebenarnya tidak dapat diterima apalagi bila menggunakan zat pewarna
yang berbahaya.
Untuk
menutupi perubahan warna akibat paparan cahaya, udara atau temperatur yang
ekstrim akibat proses pengolahan dan selama penyimpanan.
Untuk
menjaga rasa dan vitamin yang mungkin akan terpengaruh sinar matahari selama
produk disimpan
Menambah
ragam makanan, misalnya susu diolah kembali menjadi beberapa bahan makanan
seperti keju, yoghurt, mentega dan lain sebagainya
Memenuhi
keperluan khusus, misalnya membuat bahan makanan dengan warna yang lebih
menarik, lebih manis, tahan lama
Beberapa
alasan utama penambahan zat pewarna pada makanan, yaitu :
Untuk
menutupi perubahan warna akibat paparan cahaya, udara atau temperatur yang
ekstrim akibat poses pengolahan dan penyimpanan.
Memperbaiki
variasi alami warna. Produk pangan yang ”salah warna” akan di asosiasikan
denagn kualitas rendah. Jeruk yang matang di pohon misalnya, sering disemprot
pewarna Citrus Red No 2 untuk memperbaiki warnanya yang hijau atau oranye
kecoklatan. Tujuan penambahan warna untuk menutupi kualitas yang buruk
sebetulnya tidak bisa diterima apalagi menggunakan pewarna yang berbahaya.
Membuat
identitas produk pangan. Seperti : identitas es krim strawberi adalah merah.
Menarik
minat konsumen dengan pilihan warna yang menyenangkan.
Untuk
menjaga rasa dan vitamin yang mungkin akan terpengaruh sinar matahari selama
produk di simpan.
- Dampak Penggunaan Bahan Pewarna Pada Makanan
Penggunaan
zat pewarna dalam makanan akan berdampak positif dan negatif. Dampak positif
yang bisa dirasakan oleh produsen dan konsumen diantaranya adalah mengendalikan
warna asli suatu produk makanan yang rusak atau pudar akibat proses pengolahan,
memperbaiki warna yang kurang menarik, memberi warna yang seragam pada produk yang
diolah pada waktu yang berlainan serta untuk menarik perhatian konsumen.
Selain
memberikan dampak positif, penggunaan zat pewarna juga dapat memberikan dampak
negatif terhadap kesehatan konsumen. Seperti penelitian yang dilakukan oleh
peneliti Rusia, M.M. Andrianova, menemukan bahwa pewarna merah No 2 (FD & C
Merah No.2) menyebabkan
Pada saat
ini penggunaan pewarna sintetis sudah meluas di masyarakat tetapi ketidaktahuan
masyarakat akan peraturan atau dosis penggunaan zat warna, tak jarang
menimbulkan penyalahgunaan, sering dijumpai jenis pewarna non pangan, seperti
Metanil Yellow, Auramin dan Rhodamin B ternyata banyak digunakn oleh
masyarakat. Padahal hasil penelitian pada hewan percobaan dipastikan bahwa
ketiga pewarna diatas dapat menimbulkan efek toksik karena adanya residu logam
berat pada zat pewarna tersebut.
Hal-hal
yang mungkin memberikan dampak negatif tersebut terjadi bila:
(1) pewarna
sintetis ini dimakan dalam jumlah kecil namun berulang,
(2) bahan pewarna
sintetis ini dimakan dalam jangka waktu yang lama,
(3) kelompok masyarakat luas
dengan daya tahan yang berbeda-beda, yaitu tergantung pada umur, jenis kelamin,
berat badan, mutu makanan sehari-hari dan keadaan fisik,
(4) berbagai
masyarakat yang mungkin menggunakan bahan pewarna sintetis secara berlebihan,
(5) penyimpanan bahan pewarna sintetis oleh pedagang bahan kimia yang tidak
memenuhi persyaratan.
Adapun
senyawa-senyawa daripada zat pewarna dibawa ke dalam darah melalui berbagai
bentuk antara lain :
(1) sebagai molekul yang tersebar bebas dan melarut di
dalam plasma,
(2) sebagai molekul-molekul yang tersebar terikat dengan protein
dalam serum,
(3) sebaagi molekul bebas dan terikat dengan eritrosit dan
unsur-unsur pembentuk darah.
Absorbsi
zat pewarna di dalam tubuh diawali dari dalam saluran pencernaan dan sebagian
dapat mengalami metabolisme oleh mikro organisme dalam usus. Dari saluran
pencernaan dibawa langsung kehati melalui vena portal atau melalui sistem
limpatik ke vena superior. Di hati senyawa dimetabolisme dan atau dikonjugasi,
kemudian di transportasikan ke ginjal untuk diekskresikan atau dikeluarkan
bersama urine.
sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar